Call us at +6221-54390493 or +6221-71016555

Jumat, 16 Januari 2015

Wat Arun, Pasar di Thailand yang Terima Rupiah, Penjualnya Bisa Bahasa Indonesia



TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK -

Di berbagai tempat penukaran uang (money changer) di kota Bangkok, Thailand, mata uang rupiah tak diperhitungkan dalam daftar mata uang asing yang dianggap paling diminati.

Tapi siapa sangka ada beberapa tempat perbelanjaan yang justru dengan senang hati menerima pembayaran pakai rupiah. Salah satunya adalah Pasar Wat Arun, yang bisa dijangkau dari kota Bangkok setelah naik perahu menyusuri water park dan sampai di sebuah kuil.
Nah, di samping kuil tersebut ada Pasar Wat Arun. Uniknya, sebagian besar penjual di pasar ini bisa berbahasa Indonesia juga. "Sedikit-sedikit bisa bahasa Indonesia. Karena orang Indonesia banyak yang belanja ke sini, lama-lama bisa," kata seorang penjual baju anak-anak di pasar ini kepada Tribunnews.com, pekan lalu.

Di lain tempat di kawasan Pattaya, ada toko oleh-oleh yang penjualnya juga bisa bahasa Indonesia. Bayar pakai rupiah juga bisa. Cuma rupiah dihargai dengan kurs baht Thailand yang agak mahal. Kalau di Indonesia 1 baht Thailand dihargai Rp 370, di Thailand diharga Rp 400.
"Ya mau gimana lagi, aku kehabisan uang baht Thailand. Jadi bayar pakai rupiah," kata Hendri Asworo, seorang Warga Negara Indonesia yang sedang pelesiran di Pattaya, Thailand. (Agung BS)
 With 

Kamis, 15 Januari 2015

Chocolate Ville, Fusion di Tengah Miniatur Pedesaan Eropa


Courtesy of asia-city.com
Courtesy of asia-city.com
Setelah sukses dengan mendirikan tempat makan Crystal Design Center Wine I Love You, pemilik restaurant ini mengulangi kembali kesuksesannya dengan mendirikan tempat makan terbuka dengan mengambil lahan luas. Pengunjung bisa menemukan banyak cita rasa sajian manis yang menggoda di Chocolate Ville, tempat ini menjadi tempat yang paling banyak dibicarakan di Bangkok selama beberapa pekan terakhir setelah ia didirikan. Tempat makan yang berdiri sejak desember 2011 ini memaksa banyak orang untuk berkendara dari seluruh penjuru Thailand untuk tak melewatkan makan malam menyenangkan di areanya. Dan jangan lupa untuk membawa kamera DSLR untuk menangkap moment menarik saat makan di taman dengan konsep yang menarik dan uniknya tempat ini bahkan mampu menampung antrian hingga 500 orang dan untungnya layanan cukup cepat sehingga pengunjung tak perlu berdiri menunggu hingga satu jam. Chocolate Ville adalah sebuah mal yang dirancang agar terlihat seperti sebuah desa tua Eropa, lengkap dengan kapel, gudang, menara jam, stasiun kereta api dan toko-toko permen berwarna. Di dalamnya pengunjung juga bisa menemukan New England dengan mercusuar Maine dan bebek. Di sekitarnya terdapat lebih dari seratus meja di luar ruangan dan area dalam ruangan berada di bawah konstruksi atap terbuka yang bisa menutup sebelum hujan turun.
Tempat makan yang satu ini benar – benar mencengangkan hadir dengan banyak tempat nyaman untuk pengunjung pilih. Berfoto menjadi hal utama yang pengunjung lakukan sebelum memesan apapun yang disediakan di restaurant utamanya. Manajemen dan tim dapur yang memasak sekitar 300 piring sebelum para pengunjungnya tiba, dengan pilihan yang tersedia mencakup nachos, pizza, steak, bahkan ikan dan kentang goreng. Pengunjung bisa mencoba pilihan lezat foie gras dengan saus peach blueberry yang dijual dengan harga 385 bath, harga ini sesuai dengan rasa dan kenyamanan lokasi yang ditawarkan Chocolate Ville. Khas bangunan ala Eropa akan membuat pengunjung merasa benar – benar menikmati sajian asal benua ini, untuk mencocokkan dengan suasana yang ada pengunjung bisa mencoba untuk mencicipi sajian spaghetti carbonara (195 bath) atau sajian populer iga yang ditawarkan dengan harga 395 bath.
Di kawasan ini ada pula titik khusus untuk memesan sajian khas Thailand dan Cina, beberapa hidangan utama yang bisa pengunjung coba adalah miang hoy crang mee muan denga sajian kerang dan mie putih (190 bath), ada pula cumi-cumi panggang dengan saus pedas (250 bath) dan laab goreng (165 bath). Menawarkan pula daftar panjang dengan lebih dari 200 anggur, menjual bir dengan kisaran harga 80 hingga 180 bath. Menyediakan pula soda strawberry (75 bath) dan olahan jus semangka (80 bath) yang pasti disukai anak – anak.
 With 

Pasar Chatuchak


Pasar yang satu ini cukup terkenal diantara Para Pedagang dan Pembeli Grosir. Pasar Chatuchak memakan luas lahan hingga 35 are dan merupakan rumah bagi sedikitnya 8,000 gerai. Setiap minggunya, terdapat sekitar 200,000 pengunjung yang datang kesini.
Untuk dapat pergi ke tempat ini, wisatawan bisa menaiki bus umum dan menuju Chatuchak Soi 1, 2, ataupun 3. Pasar ini buka sejak pagi hingga malam hari. Karena pasar ini ramai, maka pengunjung sebaiknya berhati-hati dalam membawa barang berharga.

Barang yang dijual disini tentu saja murah dan sangat lengkap. Blok-blok pasar telah terbagi atas kategori produk. Kategori tersebut adalah pakaian, kerajinan tangan, keramik, dekorasi rumah, makanan dan minuman, buku hingga hewan peliharaan.
Bahkan, disini juga terdapat gerai-gerai yang menjual benda antik dan karya seni yang dijual dengan harga lebih murah dibanding toko diluar. Meskipun harga yang ditawarkan sudah termasuk murah, namun pengunjung masih bisa melakukan penawaran disini. Dengan segala isi yang ada di dalamnya, Pasar Chatuchak bisa menjadi “One Stop Market” yang ada di Bangkok.

sumber : panduan wisata
 With 

Warna-warni Transportasi Bangkok



Bangkok adalah salah satu tujuan wisata yang sering dikunjungi warga Indonesia. Sesampainya di Bangkok, kita tidak perlu pusing lagi untuk keliling-keliling kota. Di sana, terdapat berbagai jenis transportasi yang dapat kita gunakan ketika ingin melihat-lihat keindahan kota. Apa saja transportasi yang ada di Bangkok?
1. Tuktuk
Tuktuk adalah transportasi yang paling terkenal di Bangkok. Kalo di Jakarta, mirip Bajaj. Tuktuk dapat mengantarkan turis keliling kota Bangkok dengan harga yang cukup murah. Eiitttsss, tapi tunggu dulu. Supir tuktuk sering menjebak turis asing dengan mengajak ke suatu tempat sepi pengunjung.  Di situ, penumpang dikelabuhi untuk membeli barang yang harganya mahal sekali. Supir tuktuk bekerja sama dengan pemilik tempat tersebut demi mendapat keuntungan. Untuk itu, kita harus ekstra hati-hati jika akan menaiki tuktuk. Yakinkan diri Anda bahwa supir tuktuk akan membawa Anda ke tempat tujuan dengan biaya yang sudah disepakati bersama.
2. Bus
137242895440816358
Bus No. 82 ini bukan bus jurusan Depok-Tanjung Priuk. Tapi bus di Bangkok yang sering digunakan warga di sana untuk berpergian. Bus akan sangat penuh pada jam sibuk. Lihat saja, bus dipenuhi oleh orang-orang di dalamnya.
Kondisi bus di Bangkok memang tidak terlalu bagus. Mirip kendaraan PPD di Jakarta. Bus tidak ber-AC masih banyak ditemukan di Bangkok.
Untuk menaiki bus di Bangkok, kita cukup mengeluarkan 8 baht sampai 20 baht. Namun, untuk menaiki bus seperti yang terlihat pada gambar di atas, kita tidak diminta bayaran alias gratis (untuk jangka waktu tertentu). Perhatikan nomor dan rute bus agar tidak tersasar saat di Bangkok.
3. Taksi
13724301351882878598
Seperti di Indonesia, warna taksi di Bangkok sangat beraneka ragam. Yang saya lihat di Bangkok, terdapat taksi berwarna biru, kuning, pink, oranye, pink dan putih, dan kuning hijau. Cukup banyak, ya.
Taksi di Bangkok menggunakan argo meter. Tarif buka pintu sekitar 35 Baht. Tarif selanjutnya adalah sekitar 2 Baht per km.
Fakta dari supir taksi di Bangkok adalah lebih suka mengambil turis asing atau bule sebagai penumpang. Untuk itu, jika perawakan Anda mirip warga Thailand, Anda akan diabaikan supir taksi jika terdapat bule.
4. Chao Phraya Express Boat
1372431522713339169
Untuk menuju ke beberapa candi di Bangkok, ada baiknya kita menggunakan transportasi sungai yang satu ini. Chao Praya Express Boat dapat mengantarkan kita ke tempat-tempat wisata yang menjadi andalan kota Bangkok, seperti Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan lain-lain. Chao Phraya Express Boat melintas di atas Sungai Chao Phraya dan berhenti di beberapa dermaga.
Chao Phraya Express Boat dapat dibedakan menurut warna bendera. Perbedaan warna bendera pada boat membedakan pula jam operasional, rute, serta harga tiket.
Tiket boat berbendera oranye bertarif 15 baht untuk jarak jauh atau dekat beroperasi dari jam 6 pagi sampai jam 7  malam, boat berendera warna hijau bertarif 13, 20, atau 32 baht tergantung jarak, boat berbendera kuning bertarif 20 atau 29 baht bergantung pada jarak yang ditempuh.
Untuk menaiki transportasi ini (contoh menaiki Chao Phraya Express Boat berbendera oranye), kita menunggu di dermaga, lalu naik ke dalam boat, setelah itu akan dimintai uang 15 baht, dan Anda akan diberikan tiket. Setelah itu, turun di dermaga tujuan Anda.
Agar tidak tersasar turun di dermaga mana, sebaiknya Anda membawa peta Bangkok yang bisa Anda dapatkan di pusat informasi turis di bandara atau tempat lain.
Selain itu, terdapat perahu sewaan untuk berkeliling di atas Sungai Chao Phraya dengan tarif yang lebih mahal tentunya.
5. Perahu Penyeberangan
13724331971887922889
1372433846713047058
Ferry atau perahu yang terlihat pada foto tersebut dapat digunakan untuk menyeberang dari satu dermaga ke dermaga lain yang berhadapan. Salah satu contohnya jika ingin ke Wat Arun, kita turun dari Chao Phraya Express Boat berbendera oranye di dermaga Tha Tien (No. 8). Setelah turun, naik perahu atau ferry penyebrangan menuju dermaga Wat Arun dengan biaya 3 baht yang dibayarkan di loket.
6. BTS (Bangkok Mass Transit System)
1372434709304733272
BTS adalah sejenis monorail. BTS merupakan transportasi modern yang ada di Bangkok. Dengan menaiki BTS, kita dapat menuju beberapa tempat wisata menarik, seperti Madame Tussauds, Lumphini Park, MBK Mall, dan masih banyak lagi.
Biaya yang dikeluarkan untuk menaiki BTS cukup murah. Dari Stasiun Phaya Thai ke Stasiun Siam, misalnya, diperlukan biaya 22 baht atau sekitar 7 ribu rupiah.
Untuk membeli tiket BTS, kita dapat menggunakan mesin yang tersedia di setiap stasiun. Kita dapat menukarkan koin pada petugas di tiap-tiap stasiun.
7. MRT
13724351801532479277
Selain BTS, ternyata terdapat MRT di Bangkok. Bedanya MRT dengan BTS di Bangkok adalah MRT berada  di bawah tanah, sedangkan BTS berada di atas tanah dengan menggunakan tiang dan jalur khusus. Stasiun bawah tanah MRT cukup bersih dan nyaman. MRT juga terintegrasi dengan BTS. Harga dan rute dapat dilihat di sini.
8. Airport Rail Link
13724356732092460129
1372435905525877689
Airport Rail Link adalah transportasi yang dapat kita andalkan dari Bandara Suvarnabhumi menuju pusat kota Bangkok. Airport Rail Link mengantarkan penumpang dari Stasiun di Suvarnabhumi menuju Stasiun Phaya Thai. Setelah sampai di Stasiun Phaya Thai, kita dapat menaiki BTS, taksi, bus, atau tuktuk untuk mengantarkan ke tempat tujuan.
Airport Rail Link di Bangkok terbagi menjadi dua. Airport Rail Link City Line (Bergaris Biru) dan Airport Rail Link Express Line (Bergaris Oranye Kemerah-merahan). Jika menaiki Airport Rail Link City Line, kereta akan berhenti di delapan stasiun, sedangkan jika menaiki Airport Rail Link Express Line, penumpang akan diantarkan langsung dari Bandara Suvarnabhumi ke stasiun pemberhentian terakhir, Stasiun Phaya Thai dan sebaliknya.
Tarif dari Bandara Suvarnabhumi ke Stasiun Phaya Thai adalah 45 baht (City Line) dan 90 baht (Express Line).
Itulah beberapa transportasi yang dapat digunakan di Bangkok. Semoga liburan Anda ke Bangkok dapat menjadi lebih berwarna dengan mencoba beberapa transportasi yang ada. Tetap berhati-hati dan waspada agar perjalanan Anda menyenangkan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan berkunjung ke sini

sumber : kompas
 With 

Pasar Terapung Pattaya


Thailand memang telah terkenal akan pasar terapungnya, dimana Para Pedagang memperdagangkan buah dan sayuran di atas kapal. Di Pattaya, ada juga pasar terapung semacam ini dan oleh wisatawan asing biasa dijuluki sebagai : ‘Pattaya Floating Market’.
Diatas sebuah lahan seluas 100,000 meter persegi, pasar terapung ini terbagi menjadi 4 bagian, seperti Thailand, yaitu utara, timur, selatan, dan barat. Total toko yang ada disini ada 114 gerai yang masing-masing menjual barang yang berbeda, ada sayuran, buah-buahan, dan kombinasi keduanya. Perahu yang digunakan memang cukup besar dengan kapasitas hingga 4 orang.
Di sebelah kiri dan kanannya, ada rumah-rumah kayu yang juga menjual beberapa dagangan, mulai dari gerai buah segar, toko souvenir, hingga galeri seni. Disini, dijual juga aneka makanan khas Thailand, misalnya adalah pad thai (stir-fried rice noodles), kanom jean (rice vermicelli) with different kinds of curries, ka nom krok (coconut pancake), foi thong (golden threads), dan masih banyak lagi.

sumber : panduan wisata
 With 

Sungai Chao Phraya


Sungai yang sangat terkenal di Bangkok maupun Thailand ini, mampu menggambarkan keseluruhan kehidupan Bangkok. Di tepiannya, terlihat bangunan-bangunan moderen ala Eropa abad ke-19, namun di sisi lain terdapat sampan kayu tempat orang berjualan makanan-makanan keil bagi Para Pekerja sungai.
Raja Taksin melihat potensi sungai ini sebagai lokasi yang subur dan memiliki banyak sumber daya perairan. Sehingga pada saat setelah jatuhnya Ayutthaya ke tangan tentara Burma, Raja itu menempatkan ibu kota di sebelah pesisir barat sungai ini, yaitu lokasi yang dikenal dengan ‘Thonburi’.

Kemudian Raja Rama I, pada tahun 1782, juga melihat wilayah ini penuh kemakmuran, akhirnya membangun Bangkok moderen seperti sekarang ini, dan tentu saja berpusat di sekitar Sungai Chao Phraya. Hingga kini, sedikitnya 50.000 orang menggunakan fasilitas ferry setiap harinya disini. Dijuluki ‘Raja Sungai’, Chao Phraya telah berhasil menjadi kekayaan sejarah.
Banyak lokasi wisata yang bisa dikunjungi melalui sungai ini. Diantaranya adalah Grand Palace, Wat Pho, Jembatan Raja Rama VIII, dan lain sebagainya.

Kapal dan Ferry
Chao Phraya Express sebagai perusahaan resmi pengelola transportasi air di sungai ini, telah mengoperasikan 5 jenis kapal publik. Masing-masing diklasifikasikan dengan warna, yaitu biru, oranye, kuning, merah, dan hijau. Warna ini bisa dilihat di bendera yang ada di bagian buritan kapal. Pada saat jam kerja, kapal-kapal ini berhenti di 34 dermaga. Hanya kapal dengan bendera oranye yang beroperasi terus menerus dengan harga sekitar 15 baht per penumpang. Sedang kapal dengan bendera lain beroperasi hanya pada pukul 06.00 kemudian dilanjutkan pada pukul 16.00 saja.

Kapal Ferry beroperasi sepanjang hari dan berhenti di hampir semua dermaga. Biaya yang dikeluarkan penumpang hanya 3,5 baht saja untuk dapat menaiki kapal ini. Kapal publik seperti ini berjalan sekitar 15 hingga 20 menit sekali.
Untuk turis, ada kapal lain yang disediakan. Kapal ini berjalan setiap 30 menit sekali. Menumpangi kapal ini, akan memberikan pengalaman yang berbeda dan mengasyikkan. Tidak hanya itu, untuk turis juga disediakan kapal pesiar dengan kapal berekor panjang, lengkap dengan makan malamnya, untuk kesan yang berharga berkunjung ke Bangkok.

sumber : panduan wisata
 With 

Wat Arun di Bangkok




Wat Arun, bagi warga lokal dikenal sebagai Wat Chaeng, terletak di sebelah barat (Thonburi) dari Sungai Chao Phraya. Candi ini diklasifikasikan sebagai candi Kerajaan kelas utama. Tempat ini adalah sebuah kuil tua, dibangun pada zaman kuno pada saat ibukota Thailand masih di Ayutthaya dan awalnya dikenal sebagai “Wat Makok”. Kemudian pada saat ibukota dipindahkan ke Thonburi, Raja Thaksin merubah nama tempat ini menjadi “Wat Chaeng”. Ina kemudian memerintah, Raja Rama II memugarkan kuil ini dan diberikan baru nama sebagai “Wat Arunratchatharam”. Raja Rama IV kemudian kembali membuat restorasi tambahan dan sekali lagi candi berubah nama yang kemudian bertahan hingga saat ini “Wat Arunratchawararam”. Kebanyakan orang menyebutnya ” Wat Arun “.

Candi telah ini berkembang di jaman Periode Rattanakosin. Keindahan arsitektur dan pengerjaan yang halus menyatakan statusnya sebagai candi kelas pertama dan salah satu candi paling menonjol di Thailand. Puncak menara dari Wat Arun yang terefleksi di tepi Sungai Chao Phraya adalah salah satu pemandangan yang terkenal di Bangkok. Candi ini memiliki menara megah (prang) lebih dari 70 meter tinggi, indah dan dihiasi dengan potongan-potongan kecil dari kaca berwarna dan porselen Cina ditempatkan secara hati-hati dan teliti ke dalam pola-pola rumit. Seperti julukannya yang dikenal sebagai Temple of Dawn, candi ini benar-benar menakjubkan jika dilihat saat matahari terbenam, terutama ketika menyala di malam hari.
Cara Pergi ke Tempat ini:
Wat Arun atau Temple of Dawn terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya. Tempat ini dapat dicapai dari jalan Arun Amarin di sisi Thonburi atau dengan naik feri dari dermaga Tha Tian, tepat di belakang Grand Palace. Tarif untuk feri penyeberangan 3,50 baht.
Jam Buka: 08:00 -17:30
Lokasi: Terletak di sisi barat Sungai Chao Praya (seberangnya Tha Thien Pier)

sumber : panduan wisata
 With